Memang, semenjak masih di TPB ITB saya sudah mempunyai keinginan untuk mengikuti program ini. Awalnya saya mengetahui program ini dari seorang teman saya yang juga pernah ikut program ini. Tapi, hampir 2 tahun berlalu saya seolah "lupa" akan program ini dan terlalu sibuk dengan akademik, organisasi, dan jabatan Wakil Archon di sebuah game online hahaha :v. Singkat cerita, sekitar minggu ketiga Maret 2013 seorang teman saya memberitahu bahwa pendaftaran seleksi VT Schlumberger 2013 sudah dibuka. Ketika saya melihat poster pengumumannya, ternyata, untuk mengikuti seleksi IPK Minimum per semester 3 haruslah diatas 3,5 -__-". Meskipun syarat itu tidak terpenuhi, saya memberanikan diri untuk tetap mendaftarkan diri saya karena saya pernah membaca di beberapa blog bahwa terkait persyaratan IPK masih ada excuse asalkan tidak terlalu jauh dari batas minimum. Segera hari itu juga saya datang ke ITB Career Center untuk membuat akun yang nantinya digunakan untuk mendaftar sebagai peserta.
Seleksi Vacation Trainee Schlumberger 2013 di ITB waktu itu diadakan pada tanggal 3 April 2013 pukul 08.00 WIB di CC Timur ITB. Saya sampai di tempat sekitar pukul 7.20 dengan stelan ala pelamar kerja-celana bahan, kemeja lengan panjang, dan pantofel plus tas laptop yang isinya sebuah map berisi fotokopi transkrip dan CV. Setelah registrasi ulang, para peserta mengikuti presentasi tentang Schlumberger sebagai Oil Service Company nomor 1 di dunia (FYI, Oil Service Company tidak sama dengan Oil Company, Silahkan googling atau email saya saja untuk penjelasannya :D). Selama presentasi, saya melihat begitu banyak penekanan terkait Schlumberger Way of Life. Mereka menjelaskan dengan panjang lebar bahwa menjadi employee di Schlumberger tidak cocok untuk sebagian orang karena kerjanya lumayan "keras". Segmen-segmen di Schlumberger, tawaran Development maupun penempatan di luar negeri, bla bla bla.
Pada saat presentasi, saya melihat sekeliling saya dan mengalami "intimidasi" yang cukup hebat. "ternyata begini ya rasanya kalau melamar kerja". Dari sekitar 140an peserta yang lolos seleksi administrasi, nantinya hanya akan diambil 8-9 orang saja. pada saat itu saya nyaris pesimis untuk menjadi 8 dari 140 orang itu. Beruntunglah saya memiliki sebuah keluarga besar yang selalu memotivasi saya untuk mencapai apa yang saya inginkan. Terutama Ibunda dan Ayahanda saya, yang selalu mengingatkan saya untuk tetap beribadah dan berdoa agar segala yang saya inginkan bisa tercapai. Meskipun terkadang keputusan yang saya ambil cukup beresiko, mereka tetap mendukung saya lahir dan bathin. Thanks mom and dad :'). Saya masih ingat betul kata-kata mama: "Percaya diri saja tidak cukup nak, Percaya akan kekuasaan Tuhan jauh lebih penting". Hal itulah yang membuat saya kembali percaya diri bahwa saya memiliki kesempatan yang sama dengan semua kandidat lainnya.
Setelah Presentasi, proses seleksi pun dimulai secara marathon dalam satu hari. Ada 3 tahapan seleksi yang harus dilalui dan semuanya dilaksanakan dalam Bahasa Inggris :
1. 3 Minutes Question
Pada tes ini, peserta diminta mengambil 1 kartu yang berisi pertanyaan yang harus dijawab atau sebuah kata yang harus dijelaskan penjang lebar sesuai dengan pengertian masing-masing. Akan tetapi, waktu itu tahap ini tidak dilaksanakan dan semua peserta diluluskan ke tahap 2 yaitu Aptitude Test atau tes tertulis.
2. Aptitude Test
atau tes tertulis. Peserta diharuskan menjawab soal-soal basic engineering seperti matematika, fisika dasar, dan soal semacam TPA berupa pilihan ganda. Di bagian akhir, ada soal yang meminta peserta untuk menggambar-entah-apa-itu.
Ada sekitar 60 soal yang diberikan dalam Bahasa Inggris dan dalam waktu yang sedikit. menurut saya pribadi, soal-soal yang diberikan memang jauh lebih mudah daripada UTS Kalkulus A dan Fisika Dasar A sewaktu TPB. Akan tetapi, JANGAN TAKABUR!, tetap butuh persiapan terlebih dahulu sebelum mengikuti tes ini. Saya menyarankan aga bagi rekan-rekan yang nantihnya ingin mengikuti seleksi untuk menjadi VT maupun Employee agar kembali me-recall pelajaran waktu SMP/SMA terutama Matematika dan Fisika. Trik dari saya, jangan pelit dalam menjawab, karena setau saya tidak ada pengurangan nilai bila menjawab salah.
Setelah waktu habis, peserta dipersilahkan menunggu di luar ruangan sementara pihak SLB menentukan siapa saja yang lolos ke tahap berikutnya. Alhamdulillah saya lolos ke tahap berikutnya bersama 3 teman sejurusan : Asri Oktavioni I., Egi Akbar Anagio, dan Manggala Gandi P.
3. Focus Discussion Group
Pada tahap ini, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok diberikan suatu tugas untuk membuat jembatan dari bahan-bahan yang telah disediakan sebagai sebuah tim. Penilaian mulai dilakukan ketika sebuah bertuliskan nama masing-masing ditempelkan di pundak masing-masing kandidat. Recruiter akan berkeliling mengamati para kandidat. Saran : jangan terlalu mendominasi dan jangan terlalu pasif selama diskusi dan bekerja pada saat FGD. Jujur saja, pada saat itu, saya bukan orang yang cap-cis-cus dalam percakapan. Yang saya lakukan hanya mengamati setiap anggota tim yang sedang berbicara, dan berbicara dengan tidak memotong pembicaraan rekan satu tim saya. Sebenarnya, kemampuan bahasa inggris yang wah tidak terlalu dituntut selama proses seleksi. Hanya saja, jangan sampai karena kendala bahasa, kita tidak bisa memberikan pengertian yang sama kepada lawan bicara dengan pengertian yang ada di otak kita. Just be friendly but stay professional!. Jangan terlalu banyak memberi ide kepada tim apalagi "gambling" atau memberikan ide sebanyak mungkin agar ada yang diterima tim. Lebih baik jika hanya mengemkakan 1 atau 2 ide tapi langsung diterima tim. Pengalaman organisasi selama di kampus sangatlah berguna aat saya mengikuti tahap ini. Yaitu agar kita tidak canggung berkomunikasi dalam suatu forum yang isinya bahkan orang-orang baru yang hanya kita tau namanya saja. Jadi, kumpulkanlah pengalaman organisasi baik di dalam maupun di luar kampus sebanyak-banyaknya! :).
Setelah FGD, saya merasa bahwa kemungkinan saya untuk lolos sudah nyaris tak ada. Saya sudah pasrah. Pengumuman kandidat yang lolos FGD pada hari itu jam 13.00. Awalnya saya sudah malas untuk melihat pengumuman. Tapi kemudian teman-teman saya semua menyemangati dan menyuruh saya melihat pengumuman. Saya berangkat dari himpunan menuju CC Timur bersama rekan saya sesama GEA, Yoseph Datu Adiatma yang merupakan VT Schlumberger 2011. Di tengah perjalanan, tepatnya di depan Labtek VIII (Elektro), kami berpapasan dengan Noni yang baru saja melihat pengumuman memberi ucapan selamat dan mengatakan bahwa dari Teknik Geologi hanya saya yang lolos ke tahap berikutnya. Entah apa yang saya rasakan saat itu, kaget, senang, tak percaya, heran bercampur aduk. Alhamdulillah saya bisa lolos ke tahap R1 Interview yang akan diadakan di kemudian hari. Di CC Timur, 19 kandidat yang lolos FGD di-briefing terkait seleksi wawancara yang akan dilaksanakan.
R1 Interview
Beberapa minggu setelah seleksi di kampus, seleksi wawancara dengan HR/Personalia Schlumberger pun dijadwalkan. Pada waktu itu saya kebagian jatah di shift kedua di Holiday Inn Hotel, Bandung. Saya dijadwalkan untuk diwawancara pada pukul 10.30. Tepat pukul 09.30 sampailah saya di hotel dan segera menuju ke bussiness center. Di balik dinding kaca yang tertutup gorden samar-samar terlihat salah satu kandidat yang sedang diwawancara oleh recruiter slb. Pada hari itu kami semua diwawancara oleh Ibu Kris, Recruiter untuk ING. Setengah jam sebelum saya diinterview, benar-benar terasa yang namanya "gugup" yang sebenarnya. Bagaimana tidak, saya hanya seorang mahasiswa teknik semester 4 yang belum punya pengalaman apa-apa dan akan diwawancara oleh seorang profesional dari perusahan multinasional yang mungkin perjamnya sudah bisa menghasilkan sekian ratus atau sekian ribu US Dollar. Sempat saat itu saya ingin menyudahi wawancara 30 menit itu secepat mungkin. Saya mencoba mencari alasan untuk tidak gugup, membuat pernyataan-pernyataan dalam hati saya agar gugup itu hilang sebelum saya diwawancara. Akhirnya saya bisa mengingat nasehat seorang senior di jurusan. "Pokoknya lu jangan keliatan takut/merasa ga pantas ketika lu diwawancara sama recruiternya, percaya diri dan rileks aja, tapi jangan sotoy dan stay low profile saat diwawancara. Kalau lu emang ga tau jawaban dari pertanyaan yang dikasih ke elu, bilang aja ga tau, jangan maksain buat jawab dan ujung-ujungnya ngasal. Nanti si ibunya juga bakalan ngejelasin dulu kok kalo lo ga ngerti". Intinya, jangan merasa tidak pantas! tapi jangan takabur!.
Ketika nama saya dipanggil, DDUAARRR!, seolah ada suara ledakan C4 yang mendadak bikin jantung ini berdetak sangat kencang. 1 menit sebelum masuk ruangan interview, saya coba kembali mengendalikan diri dengan membaca doa dan berpikir positif. Di ruang interview, wawancara awalnya berjalan lancar, seperti perbincangan ibu-anak. Tapi semua berubah ketika negara api menyerang hehehe becanda, tapi mendadak flow wawancara "naik" ketika membicarakan tentang rencana saya setelah lulus kuliah. Detailnya panjang, intinya, beliau menawarkan sebuah Professional Development yang lebih baik dari rencana saya setelah tamat kuliah (amin). Beliau bilang kalau per-orang yang masuk Schlumberger akan mendapatkan Training dll yang menghabiskan biaya hingga 340 Juta Rupiah per orangnya >.<. Oleh karena itu untuk bergabung dengan Schlumberger seleksinya lumayan ketat agar menempatkan orang terbaik di tempat yang tepat. Masih saya ingat sepotong kalimat yang terlontar dari mulut Ibu Kris, "When we hire people, we hire managers". Maksudnya, ketika seseorang diterima di Schlumberger, maka perusahaan sudah mempunyai rencana untuk mempersiapkan orang tersebut untuk menjadi manajer. ya kurang lebih seperti itu lah.
Akhirnya wawancara berakhir. Tapi di akhir wawancara, Ibu Kris mengatakan bila saya nantinya tidak diterima, jangan bersedih. Yang penting pengalamannya. Akhirnya wawancara berakhir 10 menit lebih lama dari yang dijadwalkan sementara yang lain bahkan katanya ada yang cuma 20 menit.
"When we hire people, we hire managers"-Krisdiana W., 2013.
Beberapa minggu setelah wawancara, panggilan tak kunjung datang. Karena yang diemail hanyalah mereka yang lolos dan dinyatakan sebagai Vacation Trainee. Saya mulai pasrah. dan akhirnya benar-benar pasrah meskipun sebenarnya saya masih punya keinginan untuk diterima. Ditambah lagi berita-berita HOAX yang beredar tentang pengumuman. Dan akhirnya saya sudah tidak lagi memikirkan tentang VT.
Siang itu di salah satu ruangan di GKU Barat ITB, 15 menit sebelum UAS Geologi Kelautan, saya menyalakan laptop dan membuka e-mail dan menemukan inbox dari ibu kris. Alhamdulillah saya masih diberi Allah kesempatan untuk lolos. Benar-benar senang rasanya. Akhirnya, saya bisa menjadi 9 dari 140an orang itu.
Baru beberapa hari yang lalu saya dan teman-teman dari ITB dan Polban mengikuti Medical Check Up di Santosa International Hospital, Bandung. Semoga semua yang mengikuti MCU sehat-sehat saja dan dapat dinyatakan FIT untuk mengikuti program VT Schlumberger untuk mengisi waktu liburan dengan hal-hal bermanfaat :). Semoga tulisan ini bermanfaat :D.
Wish me luck!.
Wish me luck!.
keren bang!
BalasHapusbang kira2 pertanyaan dari HRD itu apa saja ya?
BalasHapussaya minta detailnya dong hehehe
Pertanyaan seputar CV kamu aja Raynaldo. "tell me about yourself", dan pertanyaannya nanti akan segera beranak-pinak :)
BalasHapusselama menunggu tes di polban kemarin blog anda ini membantu saya mendapatkan gambaran. tgl 12 kemarin saya tes hrd dan bertemu mrs kris.
BalasHapusjujur tahap ke empat ini tahap paling santai tetapi paling menegangkan.. kira-kira waktu di emailnya kapannya apakah lama? tahun lalu seperti apa?
dear mas kuya,
BalasHapusMaksudnya R1 interview ya mas (HR interview)?
kalau hasil dari HR interview saya emang agak lama dikabarinnya mas, sekitar 1 bulan bahkan. Sekarang tinggal berdoa saja, semoga sukses. Cheers!
iya HR interview. sepertinya saya akan dikabari bulan april soalnya ugm dan its baru tgl 26 maret dan 3 april tesnya. ITB pun baru hari ini kan? btw terimakasih
BalasHapusmau nanya sob, saya lagi nunggu user interview nih, gimana jawab user atas perubahan pilihan saya yang awalnya FS menjadi MT karena di sarankan oleh hrd interviewer. thanks
BalasHapuskasih tau aja kalau itu disarankan sama hrd trus alasan kenapa mas bams nya mau nerima saran dari hrd tsb. semoga membantu. goodluck!
BalasHapusMas kalau SVT ini terbuka utk sluruh univ tdk?
BalasHapusKak, mau tanya dooong. Kira2 yang lolos tahap interview yang gimana aja siiih? Terus apa selalu yg wawancaranya lebih dari 30 menit yg lolos? Makasiiih
BalasHapusMantap kangg
BalasHapus